maaf bila ada kesalahan, ditunggu saran dan kritiknya. atau bisa anda hubungi ke email saya saty4_dharm4@yahoo.co.id
Rabu, 04 April 2012
CARA MELATIH VOKAL
Artikel ini di ambil dari artikel islami NASYID meskipun begitu aritkel ini sangat cocok buat anda yang ingin belajar bernyanyi khusunya bagaimana cara melatih vokal
Industri musik di Indonesia sangat berkembang pesat, mulai dari penyanyi solo, grup vokal, grup band sampai orkestra sangat mudah kita jumpai di negeri ini. Perkembangan ini tidak hanya terjadi pada industri musik konvensional tetapi juga pada industri musik religi (Islami), sejak era tahun 1980-an kita sudah bisa mendengarkan karya-karya religi anak negeri, sebut saja grup musik Bimbo bersaudara, Rhoma Irama dengan Soneta-nya, nasyida ria dll. Karya-karya fenomenal mereka masih sering kita dengar hingga sekarang sehingga saya fikir mereka layak disebut sang legenda. Sejak awal tahun 2000-an bermunculan pula grup-grup vokal yang konsen dalam musik Islami yang lebih lazim disebut Nasyid, diantaranya Izzatul Islam (Jakarta), Snada (Jakarta), Mupla (Bandung), The Fikr (Bandung), Suara Persaudaraan (Surabaya), Khatulistiwa (Samarinda), Sewarna (Samarinda) Raudah Robbani (Bontang) dan lain-lain.
Grup-grup dari Malaysia pun turut pula meramaikan dunia nasyid di tanah air, antara lain Raihan dan Brothers. Walau mengalami pasang surut dalam perkembangannya namun gerakan nasyid ini tetap ada hingga sekarang dan telah membentuk komunitas-komunitas dan asosiasi nasyid. Bahkan untuk saat ini tidak hanya para Munsyid/Nasyider (pelaku nasyid) yang menghasilkan karya-karya religi tetapi juga beberapa penyanyi dan musisi di tanah air diantaranya Gita Gutawa, Afgan, Gigi Band, Ungu Band, Radja Band dan masih banyak lagi yang lainnya.
Para Munsyid/Nasyider yang memang sejak awal menyajikan suatu musik alternatif yang bertujuan da’wah lewat pesan-pesan dalam lagunya sudah selayaknya membekali diri dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam olah vokal dan musik agar nasyid bisa diterima oleh semua kalangan sehingga pesan-pesannya dapat sampai ke pendengar. Selain itu munculnya munsyid dan grup nasyid yang mumpuni akan membantu meningkatkan citra musik Islam itu sendiri.
Ada beberapa pengetahuan umum dan keterampilan dasar yang musti dimiliki oleh setiap munsyid, diantaranya adalah:
A. Keselarasan atau Blending
Keselarasan merupakan faktor paling penting dalam menghasilkan komposisi musik yang baik. Faktor keselarasan yang paling perlu diutamakan adalah masalah nada, irama, kuat lemah suara atau sifat bunyi. Sebuah grup layak disebut harmonis bila dapat menghasilkan nada yang tidak sumbang, tempo atau kecepatan ketukan yang stabil, termasuk kekompakan dalam menjalani kecepatan lagu. Selain itu harus didukung oleh kekompakan dalam menentukan kapan harus memproduksi bunyi yang keras, lembut, sedang, agak keras, agak lunak atau sangat lunak. Kemampuan memilih alat musik serta kecermatan dalam memfungsikannya -termasuk vokal- sebagai variasi pada bagian-bagian lagu tertentu, juga harus dimiliki.
Apabila vokal yang bening yang disertai dengan keselarasan nada, ketukan dan irama, dinamik (kuat lemahnya suara) dan keselarasan paduan sifat bunyi pada sebuah lagu dinyanyikan dengan penuh konsentrasi dan perasaan, maka lagu tersebut akan sangat nyaman untuk didengar.
B. Kekayaan Nuansa
Dalam menilai kekayaan nuansa pun, keempat unsur seperti nada, kecepatan ketukan atau irama, keras lunaknya suara serta warna atau karakter suara bisa dijadikan barometer. Bila dalam sebuah grup memiliki vokalis lebih dari satu maka bisa di buat harmoni satu, dua, tiga suara atau lebih. Begitu juga apabila menggunakan beberapa alat musik yang sama, maka perlu disertai pembagian tugas dan peranan yang variatif. Menghasilkan bunyi yang sama adalah tindakan yang mubazir karena tidak memperkaya nuansa.
C. Melatih Pernafasan
Dalam bernyanyi nafas merupakan faktor yang paling mendasar, sebab terjadinya bunyi vokal terproses melalui gesekan nafas dengan pita suara atau larynx yang digetarkan oleh resonansi leher. Latihan yang akan dilatih ini memiliki 2 manfaat. Pertama, agar kita bisa memiliki nafas yang cukup panjang untuk menghindari nyanyian yang terengah-engah yang bisa mengakibatkan nyanyian kita tidak nyaman didengar. Kedua, untuk menambah kekuatan tenaga diafragma atau tekhnik powering diafragma.
Latihan dasar pernafasan yang bisa dilakukan adalah, mengambil nafas pelan-pelan selama 10 detik, setelah itu langsung menahan nafas dalam waktu 10 detik, kemudian langsung keluarkan nafas pelan-pelan dalam waktu 10 detik pula. Apabila tidak kuat janganlah mencuri atau membuang nafas di luar yang sudah ditentukan tadi. Dalam kondisi yang tidak kuat sebaiknya buang saja nafas Anda kemudian bersiap lagi untuk kembali dari proses pengambilan nafas. Bila interval 10 detik sudah dirasa mudah maka anda boleh meningkatkan menjadi 15 detik, 20 detik dan seterusnya. Jika kondisi tubuh Anda mulai sangat lelah apalagi sudah merasa pusing, janganlah terlalu memaksakan diri. Oiya… olahraga rutin seperti jogging, renang dan yang lainnya juga mampu meningkatkan stamina dan pernafasan kita pada saat bernyanyi.
D. Tips Untuk Menambah Tenaga Vokal
Tenaga suara atau yang lazim disebut power sama pentingnya dengan mencapai kesempurnaan suara. Sebab suara yang lemah tidak akan menarik perhatian pendengarnya. Tenaga suara yang dimaksud bukanlah tenaga yang asal keras menjerit-jerit, sebab suara yang demikian bisa membuat lelah orang yang medengarnya. Tenaga yang dimaksud adalah vokal yang dihasilkan oleh tenaga diri –tekhnik vokal- dan tenaga perasaan.
Cara melatih tenaga suara yang sangat praktis adalah dengan menyiapkan sebuah lilin yang menyala, lalu lilin tersebut ditiup dari jarak minimal 1,5 meter hingga padam. Latihlah 10 – 20 kali tiap sesi dan usahakanlah dalam sehari melakukan dalam 2 sesi. Bila jarak 1,5 meter sudah semakin mudah, maka perjauhlah jarak itu, bahkan ada baiknya jumlah lilin pun semakin diperbanyak dalam bentuk yang berderet atau berbaris. Yang perlu diperhatikan dalam latihan ini adalah, tiuplah lilin dengan tenaga lahir dan tenaga perasaan. Latihan ini sekaligus membantu dalam meninggikan suara.
E. Tips Untuk Penyanyi Sumbang
Cara yang lazim digunakan dalam melatih penyanyi bersuara sumbang secara akademis adalah latihan solfegio (dibaca: solfejio atau solfej). Caranya adalah sering-seringlah berlatih menyanyi sambil menutup telinga sebelah kiri atau sebelah kanan. Menutup sebelah telinga akan membuat kita semakin mudah dan jelas disaat mengontrol nada vokal kita sendiri. Bila ada seseorang yang memperoleh hasil latihan tidak sebaik yang lainnya, hal itu kemungkinan disebabkan ia tergolong kurang memiliki bahan dasar kepekaan nada dibandingkan orang yang lebih berhasil tadi, karena memang tingkat kepekaan nada yang dimiliki seseorang -bakat musikal- setiap manusia tidak semuanya sama. Yang paling penting, latihan ini insya Alloh akan membantu peningkatan kepekaan nada siapa pun.
F. Tips Untuk Membeningkan Suara
Suara yang bening bisa dilatih dengan cara memaksimalkan fungsi resonator yang kita miliki. Resonator kepala untuk melatih suara tinggi, resonator leher untuk melatih suara sedang dan resonator dada untuk melatih suara rendah. Cara melatihnya sangat praktis sekali yaitu senandungkanlah seluruh bagian lagu yang Anda sukai dalam bunyi “M” (mengatupkan mulut) maka secara otomatis ketiga resonansi tadi akan terbiasa bergetar sesuai ketinggian lagu.
Ada 2 hal yang perlu diperhatikan dalam latihan ini. Pertama, saat bersenandung atau huming, gigi atas dan gigi bawah jangan sampai bersentuhan. Kedua, disaat mencapai nada-nada tinggi, peganglah bagian ubun-ubun kepala Anda hingga terasa ada getaran kecil yang menyentuh telapak tangan.
G. Tips Menghayati Lagu
Menyanyi adalah perbuatan mengekspresikan lagu melalui vokal. Untuk memperoleh sebuah nyanyian yang ekspresif dan menyentuh hati, maka yang paling dulu perlu dicapai adalah berupaya agar lagu yang akan kita bawakan bisa menyentuh perasaan kita sendiri. Bahkan buatlah diri kita sendiri merinding dasaat bernyanyi.
Cara praktis untuk melatih suasana hati tersebut adalah sebagai berikut:
Pertama, baca lirik lagu itu baik-baik hingga mengenal maknanya. Kedua, tentukan kesan Anda terhadap suasana lagu tadi apakah sedih, gembira, semangat, agung dan seterusnya. Ketiga, bacalah kata demi kata lirik lagu tadi dalam suasana hati yang ada pada kesan perasaan Anda. Setelah berhasil membaca dengan perasaan yang Anda miliki, kemudian tingkatkanlah dengan berlatih menyanyikan lagu berdasarkan jenis perasaan tadi. Latihan seperti ini sebaiknya tidak hanya dilakukan oleh penyanyi, tetapi juga dilakukan oleh para pemain musik (pengiring), agar disaat memainkan musiknya ia bermain dengan ekspresi yang sama dengan penyanyinya.
Jika benar-benar mengharapkan keabadian seni nasyid, maka para munsyid harus mampu bersaing (berlomba dalam kebaikan) untuk meningkatkan kualitasnya, Insya Alloh pengetahuan dan keterampilan bisa menjadi alat yang sangat ampuh. Tanpa kesadaran itu, jangan tangisi bila ditahun-tahun mendatang seni nasyid hanya akan menjadi kenangan saja. So, mari bersama-sama menambah pengetahuan dan skill kita diantaranya dengan cara mengikuti kursus musik/vokal dan berbagi pengalaman dengan sesama munsyid serta musisi-musisi umum lainnya, jangan cepat merasa puas dan terus belajar. Jangan mengkotak-kotakkan musik dan membatasi pergaulan dalam bermusik, kita harus dapat hadir di mana saja dan dengan siapa saja (tentunya tetap dalam batas-batas syara’), semakin luas pergaulan kita Insya ALLOH pengetahuan kita semakin bertambah sehingga harapannya kemampuan kita dalam bernasyid semakin meningkat dan dapat menghasilkan karya-karya yang layak dengar, layak tampil dan dapat diterima pendengar. Mari kita hadirkan karya-karya seni yang mampu memperbaiki moral dan mental bangsa sehingga membuat Indonesia tercinta ini lebih bermartabat.
Demikian tulisan saya, mohon maaf atas segala khilaf.
Referensi: Poetra, Adjie Esa. 2004. Revolusi Nasyid. MQS Publishing. Bandung; Dari Berbagai Sumber
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar